Perbedaan Zakat Emas dan Zakat Tambang Emas (Rikaz/Ma’din)


Zakat adalah kewajiban bagi setiap Muslim yang memiliki harta sesuai ketentuan syariat. Salah satu jenis zakat yang sering ditanyakan adalah zakat emas dan zakat tambang emas. Keduanya memang sama-sama melibatkan emas, tetapi cara perhitungannya berbeda. Artikel ini akan menjelaskan perbedaan keduanya secara lengkap agar tidak salah dalam memahami kewajiban zakat.
{tocify} $title={Table of Contents}

1. Pengertian Zakat Emas dan Zakat Tambang Emas

  1. Zakat Emas (Zakat Mal - Emas & Perak)
    Zakat emas adalah zakat yang dikenakan pada emas yang dimiliki dan disimpan dalam bentuk perhiasan atau emas batangan. Zakat ini hanya wajib dikeluarkan jika jumlah emas yang dimiliki mencapai nisab (batas minimal) dan sudah dimiliki selama satu tahun (haul).

  2. Zakat Tambang Emas (Rikaz/Ma’din)
    Zakat tambang emas adalah zakat yang dikenakan pada emas yang ditemukan atau diperoleh dari hasil tambang. Harta yang diperoleh dari tambang emas atau hasil penemuan emas dari dalam tanah dikenakan zakat secara langsung tanpa harus menunggu haul.


2. Perbedaan Zakat Emas dan Zakat Tambang Emas

KategoriZakat Emas (Zakat Mal)Zakat Tambang Emas (Rikaz/Ma’din)
Sumber EmasEmas yang disimpan sebagai tabungan, investasi, atau perhiasan.Emas yang diperoleh dari hasil tambang atau ditemukan dalam tanah.
Nisab (Batas Minimal)85 gram emas.Tidak ada nisab, berapa pun hasilnya wajib zakat.
Waktu Zakat (Haul)Dikeluarkan setelah dimiliki selama 1 tahun.Dikeluarkan langsung saat diperoleh.
Persentase Zakat2,5% dari total emas yang dimiliki.20% dari hasil bersih tambang atau barang temuan.
Jenis KepemilikanEmas pribadi untuk tabungan, investasi, atau perhiasan tertentu.Emas yang diperoleh dari hasil tambang atau penemuan harta karun.

3. Contoh Kasus

Kasus 1: Zakat Emas (Zakat Mal)

Ali memiliki emas batangan sebanyak 100 gram yang ia simpan selama lebih dari 1 tahun. Karena sudah melebihi nisab 85 gram, ia wajib membayar zakat emas sebesar 2,5%.

  • Total emas: 100 gram
  • Nisab: 85 gram
  • Zakat yang harus dibayar:
    2,5% x 100 gram = 2,5 gram emas (atau setara uangnya)

Jadi, Ali wajib membayar zakat 2,5 gram emas atau nilainya dalam bentuk uang.


Kasus 2: Zakat Tambang Emas (Rikaz/Ma’din)

Budi menambang emas dan mendapatkan hasil 500 gram emas bersih setelah dikurangi biaya produksi. Karena ini adalah hasil tambang, ia harus membayar zakat langsung saat mendapatkan emas tersebut sebesar 20%.

  • Total hasil emas bersih: 500 gram
  • Zakat yang harus dibayar:
    20% x 500 gram = 100 gram emas (atau setara uangnya)

Jika Budi belum memiliki uang untuk membayar zakat, ada beberapa opsi:

  1. Bayar zakat dalam bentuk emas → Budi bisa langsung menyerahkan 100 gram emas sebagai zakat.
  2. Jual sebagian emas untuk bayar zakat → Budi bisa menjual sebagian dari emasnya untuk mendapatkan uang guna membayar zakat.
  3. Menunda sementara jika benar-benar tidak mampu → Jika dalam kondisi sulit, Budi bisa menunda pembayaran zakat hingga ia memiliki cukup dana, tetapi tetap berniat untuk membayarnya segera.

4. Kesimpulan

Perbedaan utama antara zakat emas dan zakat tambang emas terletak pada sumber emasnya, waktu pembayarannya, dan persentasenya.

  • Jika emas disimpan atau diinvestasikan, maka zakatnya 2,5% setelah 1 tahun jika sudah mencapai nisab.
  • Jika emas diperoleh dari tambang atau ditemukan, maka zakatnya 20% langsung saat diperoleh tanpa perlu menunggu haul.

Memahami perbedaan ini penting agar zakat yang dikeluarkan sesuai dengan aturan syariat. Jika ingin membayar zakat emas atau zakat tambang emas, bisa melalui lembaga zakat terpercaya atau platform zakat digital yang kini semakin mudah diakses.

Artikel Pilihan

Seseorang yang selalu berusaha menjadikan setiap tulisan bermakna, penuh manfaat, dan inspirasi bagi banyak orang. Percaya bahwa kata-kata memiliki kekuatan untuk mengubah, menggerakkan, dan memberikan dampak positif dalam kehidupan. Berkomitmen untuk terus belajar, berbagi, dan menebar kebaikan melalui tulisan.