Tips Mengurangi Pajak Secara Sah: Panduan Lengkap untuk Pemula


Banyak orang berpikir pajak adalah beban yang sulit dihindari. Padahal, ada berbagai cara meminimalkan pajak secara sah dan legal tanpa harus melanggar aturan. Dalam artikel ini, kita akan membahas strategi dasar yang bisa digunakan oleh siapa saja untuk mengurangi beban pajak.
{tocify} $title={Table of Contents}

Pahami Perbedaan Tax Avoidance vs. Tax Evasion

Sebelum membahas strategi, penting untuk memahami dua istilah ini:
  • Tax Avoidance → Mengurangi pajak secara legal dengan memanfaatkan aturan yang ada. (Dibolehkan)
  • Tax Evasion → Menghindari pajak dengan cara ilegal, seperti manipulasi laporan keuangan. (Dilarang dan bisa kena sanksi hukum)

 

Di artikel ini, kita hanya membahas cara-cara legal untuk mengoptimalkan pajak, bukan cara menghindarinya secara ilegal.


Manfaatkan Instrumen Investasi Bebas Pajak

Ada beberapa instrumen investasi yang tidak dikenakan pajak langsung atau memiliki pajak yang lebih rendah dibandingkan lainnya. Contohnya:

  • Reksa Dana → Keuntungan dari reksa dana tidak dikenakan pajak, karena sudah dipotong di tingkat manajer investasi.
  • Obligasi Ritel (ORI & SBR) → Pajaknya hanya 10% final, lebih rendah dibanding deposito yang pajaknya 20%.
  • Saham Dividen (Jika Di-Reinvestasikan) → Kalau dividen saham dimasukkan kembali ke investasi, bisa bebas pajak sesuai aturan terbaru.

Hindari Pajak Besar dengan Menyebar Aset (Diversifikasi)

Jika kamu menyimpan semua aset dalam satu tempat, pajaknya bisa lebih besar. Alternatifnya:
  • ✅ Sebarkan dana di beberapa instrumen, misalnya reksa dana, saham, properti, dan emas.
  • ✅ Jangan hanya pakai satu rekening bank untuk transaksi besar. Bisa gunakan bank digital atau e-wallet untuk efisiensi.

Jual Aset Secara Bertahap untuk Menghindari Pajak Tinggi

Kalau punya aset besar (misal properti atau kripto) dan ingin menjualnya, lebih baik dilakukan secara bertahap.

  • Jual dalam beberapa kali transaksi kecil agar tidak langsung masuk dalam kategori pajak tinggi.
  • Kalau bisa, manfaatkan periode pajak rendah atau insentif yang sedang berlaku.

Manfaatkan Insentif Pajak yang Sering Terlewat

Ada beberapa insentif pajak yang sering tidak dimanfaatkan, seperti:
  • Pengurangan pajak untuk UMKM → Jika punya usaha kecil, ada skema pajak final yang lebih ringan.
  • Donasi dan Sedekah → Beberapa jenis sumbangan ke lembaga resmi bisa mengurangi pajak penghasilan.
  • Asuransi & Dana Pensiun → Premi asuransi atau tabungan pensiun tertentu bisa jadi pengurang pajak.

Kesimpulan

Pajak memang tidak bisa dihindari sepenuhnya, tapi bisa dikelola dengan strategi yang cerdas. Dengan memanfaatkan instrumen bebas pajak, mendiversifikasi aset, dan memanfaatkan insentif yang ada, beban pajak bisa berkurang secara legal dan sah.

Artikel Pilihan

Seseorang yang selalu berusaha menjadikan setiap tulisan bermakna, penuh manfaat, dan inspirasi bagi banyak orang. Percaya bahwa kata-kata memiliki kekuatan untuk mengubah, menggerakkan, dan memberikan dampak positif dalam kehidupan. Berkomitmen untuk terus belajar, berbagi, dan menebar kebaikan melalui tulisan.